Pengenalan Dinar Dirham ke masyarakat seakan tak pernah berhenti di wilayah Banten. Selain melalui keikutsertaan Wakala Mulia Madani bersama beberapa pedagang yang menerima pembayaran dinar dirham dalam bazar di berbagai sekolah yang sedang mengadakan open house, seperti SDIT Insantama-Legok, dan TKIT/SDIT/SMPIT Al Izzah – Unur di Kota Serang,. Juga direncanakan dari tanggal 25 Februari sampai 5 Maret 2011 akan mengikuti Banten Book Fair and Competition 2011, salah satu acaranya adalah Bedah Buku Tidak Syar,inya Bank Syariah bersama Bpk Zaim Saidi. Secara rutin setiap bulan juga diadakan arisan Dirham sebesar 2 dirham-an tiap peserta
Perkumpulan arisan ini dinamai Komunitas Dinar Dirham Serang, pesertanya dari berbagai macam profesi, dari dokter, perawat, wiraswasta,dan ibu rumah tangga. Setelah berjalan putaran pertama pesertanya bertambah terus, yang awalnya 24 jadi 27 dan terakkhir dibatasi 30 peserta. Bahkan sampai dibuka Grup 2 yang pesertanya sudah mencapai 10 orang.
Salah seorang peserta arisan ini adalah pedagang tahu yang biasa mangkal di depan kampus Universitas Tirtayasa Kota Serang, namanya Aang Purwanto berasal dari Jawa Timur dan merantau ke Serang sejak tahun 2005. Dalam arisan yang diadakan tanggal 15 Februari 2011 kemarin, Aang memberikan testimony yang sangat memberi inspirasi kepada peserta arisan yang hadir, dia menceritakan lika-liku perjalanannya sebagai pedagang tahu dan juga temen-temennya yang kesemuanya terjerat rentener sehingga tinggal dia sendirian yang bertahan sebagai pedagang tahu di Untirta. Itupun dia lakukan dengan perjuangan yang tidak ringan, rentenir itu tidak mau tau apakah hari hari dagangnya sepi atau ramai, Aang harus mengembalikan uang pinjaman yang bunganya sangat tinggi kepada rentenir setiap hari, Aang terjerat pinjaman sebesar Rp 2 juta, suatu jumlah yang sangat besar untuk ukuran dia. Aang merasa dia yang bekerja keras, justru yang menikmati orang lain yang memiliki uang tanpa bekerja apa-apa. Sungguh suatu kondisi yang tidak berpihak kepada orang kecil seperti dia.
Perkenalan Aang dengan Dirham dimulai saat pembicaraan dengan salah satu pengurus WMM yang menawarkan pinjaman yang adil dengan dirham sebesar 50 dirham dan dikembalikan sebesar 50 dirham juga tanpa ada penambahan dalam waktu sesuai kemampuan dan keadaan perkembangan dagangannya. Setelah itu Aang menutup utang ke rentener dan saat ini dia bisa berusaha lebih tenang tanpa dikejar tagihan dari rentenir, dia berusaha mengembalikan dirham dalam waktu secepat mungkin. Dalam kesempatan itu Aang juga minta dukungan doa dari peserta arisan agar dimudahkan dalam usahanya.
Sebagai tuan rumah arisan, Ustdz Alamsyah Basri menyambut baik arisan ini, sempat memberikan tausiahnya, menyarankan agar ada informasi atau pelatiham kewira usahaan. Belaiu juga menyampaikan rencana pembukaan SMP Peradaban Serang di Taktakan yang akan dimulai tahun 2012, pembayaran SPP nya akan menggunakan Dinar Dirham. Ini perkembangan yang menggembirakan, dimana penggunaan Dinar Dirham makin meluas di Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar