Dioperasikannya Wakala Mulia Madani di Kota Serang, Banten, menandai kembalinya mata uang perak (dan emas) ke Bumi Banten.
Dalam buku Banten: Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII, karya sejarawan Perancis, Claude Guillot, disebutkan bahwa masa-masa kemakmuran Kesultanan Banten adalah ketika kesultanan ini menjalin hubungan perdagangan dengan Manila (dan Macao), dan dengan Kesultanan Makasar untuk wilayah Nusantara sendiri. Artinya ada hubungan dagang internasional. Dengan hubungan perdagangan ini, di Banten beredar mata uang perak, real, yang berasal dari Meksiko tapi sangat populer dalam perdagangan international, karena peran para pedagang Spanyol dan Portugis. Kesultanan Banten sendiri, sejauh ini, diketahui hanya menerbitkan koin-koin fulus, terbuat dari perunggu.
Nama Banten sendiri menjadi besar ketika berdiri kerajaan bercorak Islam. Setelah kedatangan bangsa Belanda pada 1596, Banten menjadi pusat perekonomian dunia. Banyak pedagang mancanegara bertransaksi di sini. Mereka berdatangan dari Portugis, Inggris, Arab, Persia, Turki, Cina, Keling, Pegu, Malaya, Benggali, Gujarat, Malabar, dan Abesinia (sekarang Ethiopia). Mata uang terpopuler adalah real, yakni koin perak tersebut di atas.
Kini, melalui Wakala Mulia Madani, yang beroperasi dari kota Serang, Banten, koin-koin perak itu telah kembali ke Bumi Banten, bukan berupa real Meksiko, tetapi Dirham perak. Sejarah baru ini diukir di pendopo Masjid Agung At Tsauroh, Serang, 12 Desember lalu. Dihadiri oleh puluhan warga Serang dan jamaah masjid, siang itu, sebuah majelis pertemuan diselenggarakan, menandai peluncuran Wakala Mulia Madani. Untuk memperlihatkan praktek penerapannya, sebuah FHP (Festival Hari Pasaran), pun diadakan, meski dalam ukuran relatif kecil hanya dengan 5-6 pedagang. Pada saat bersamaan, Wakala Mulia Madani juga mengikuti Bazar di Musda PKS Banten yang akan diadakan, di gedung bersebelaan dengan Masjid Agung, pada tanggal 11 - 12 Desember 2010 itu.
Selain transaksi perdagangan, hari itu juga diserahkan zakat dan sedekah, dari Baitul Mal Nusantara kepada sejumlah mustahik sekitar Masjid Agung; dan sedekah dari Pak Mustahal, al Wakil Wakala Mulia Madani kepada Dompet Dhuafa Banten. Total zakat dan sedekah yang dibagikan adalah 35 Dirham.
Bagi warga Banten yang ingin menukarkan Dinar dan Dirhamnya, dapat menghubungi:
Wakala Mulia Madani
Phone : 0254 - 280080
Hp : 081932819018
Fax: 0254 - 280080
E-mail: wakalamuliamadani@yahoo.co.id
http://wakalamuliamadani.blogspot.com(001)
Pendistribusi Dinar Dirham di daerah Serang dan sekitarnya. Phone : 0254 - 280080 Hp : 081932819018 Fax: 0254 - 280080 E-mail: wakalamuliamadani@yahoo.co.id
Selasa, 21 Desember 2010
Minggu, 12 Desember 2010
Ada Wakala Mulia Madani di pasar Ukaz UNTIRTA
Bismillah
Alhamdulillah Wakala Mulia Madani menjadi salah satu stand sebagai pendistribusi Dinar Dirham di pasar Ukaz Untirta.
Pasar Ukaz sendiri adalah sebuah tempat yang tidak bisa lepas dari sejarah dakwah nabi pada masa awal kerasulan beliau. Beliau mengunjunginya sering mengunjunginya untuk menyampaikan dakwah Islam kepada orang-orang dari berbagai penjuru yang akan pergi haji. Berikut ini merupakan profil singkat Pasar Ukaz.
Pasar Ukaz merupakan pasar kuno yang paling terkenal di Semenanjung Arabia. Nama tersebut diambil dari apa yang dikerjakan orang Arab di tempat tersebut, mereka memamerkan prestasi dan nenek moyang mereka. Pasar tersebut tercatat untuk pertama kalinya pada 500 Sebelum Masehi. Pasar tersebut terletak diantara Thaif dan Mekah, tepatnya di kota Al-Athdia. Pasar terkenal diadakan bersamaan dengan pasar di Hadramaut. Pasar ini melebihi pasar lainnya, dalam kemegahan, hubungan dagang, manifestasi syair, kesukuan dan dikunjungi oleh suku Quraisy, Hawazin, Ghatafan, Aslam, Ahabish, Adl, ad-Dish, al-Haya dan al-Mustaliq. Model perdagangan zaman nabi ini dengan transaksi perdagangan menggunakan mata uang dinar dan dirham.
Pasar Ukaz merupakan pasar kuno yang paling terkenal di Semenanjung Arabia. Nama tersebut diambil dari apa yang dikerjakan orang Arab di tempat tersebut, mereka memamerkan prestasi dan nenek moyang mereka. Pasar tersebut tercatat untuk pertama kalinya pada 500 Sebelum Masehi. Pasar tersebut terletak diantara Thaif dan Mekah, tepatnya di kota Al-Athdia. Pasar terkenal diadakan bersamaan dengan pasar di Hadramaut. Pasar ini melebihi pasar lainnya, dalam kemegahan, hubungan dagang, manifestasi syair, kesukuan dan dikunjungi oleh suku Quraisy, Hawazin, Ghatafan, Aslam, Ahabish, Adl, ad-Dish, al-Haya dan al-Mustaliq. Model perdagangan zaman nabi ini dengan transaksi perdagangan menggunakan mata uang dinar dan dirham.
Stand pedagang pasar ukaz
Jumat, 10 Desember 2010
Wakala Mulia Madani di Bazar Musda PKS Banten
Assalamualaikum wrwb.
Alhamdulillah Insya Allah Wakala Mulia Madani akan mengikuti Bazar di Musda PKS Banten yang akan diadakan pada tanggal 11 - 12 Desember 2010.
Wakala Mulia Madani adalah wakala yang terletak di serang banten dan merupakan bagian dari Wakala Induk Nusantara. Tugas kami melayani pendistribusian dinar dirham, dengan fokus pada muamalah. Jauhi, tinggalkan dan perangi riba. Tingkatkan sedekah, zakat dan wakaf. Marilah kita mulai melakukan muamalah yang adil dan setara.
Wassalammualaikum wrwb
Alhamdulillah Insya Allah Wakala Mulia Madani akan mengikuti Bazar di Musda PKS Banten yang akan diadakan pada tanggal 11 - 12 Desember 2010.
Wakala Mulia Madani adalah wakala yang terletak di serang banten dan merupakan bagian dari Wakala Induk Nusantara. Tugas kami melayani pendistribusian dinar dirham, dengan fokus pada muamalah. Jauhi, tinggalkan dan perangi riba. Tingkatkan sedekah, zakat dan wakaf. Marilah kita mulai melakukan muamalah yang adil dan setara.
Wassalammualaikum wrwb
Selasa, 07 Desember 2010
UNDANGAN TERBUKA LAUNCHINGA WAKALA MULIA MADANI
Assalamualaiakum wrwb.
Kami dari Pengurus Wakala Mulia Madani mengundang Bapak/Ibu/Sdr untuk menghadiri :
"LAUNCHING WAKALA MULIA MADANI"
Insya Allah akan diselenggarakan :
Hari/Tanggal : Ahad, 12 Desember 2010
Pukul : 13.33 WIB - Selesai
Tempat : Masjid Agung Serang Banten Masjid Ats-Tsauroh
Acara :
Wakala Mulia Madani
Taman Banjar Agung Indah Blok CS1 No.8 Cipocok Jaya Serang Banten
0254-280080
email : wakalamuliamadani@yahoo.co.id
http://wakalamuliamadani.blogspot.com/
Kami dari Pengurus Wakala Mulia Madani mengundang Bapak/Ibu/Sdr untuk menghadiri :
"LAUNCHING WAKALA MULIA MADANI"
Insya Allah akan diselenggarakan :
Hari/Tanggal : Ahad, 12 Desember 2010
Pukul : 13.33 WIB - Selesai
Tempat : Masjid Agung Serang Banten Masjid Ats-Tsauroh
Acara :
- Launching Wakala Mulia Madani dan Festival Hari Pasaran I
- Penggunaan Dinar Dirham dalam Muamalaha oleh Zaim Saidi Direktur WIN
- Berbelanja di Pasar Islam
Wakala Mulia Madani
Taman Banjar Agung Indah Blok CS1 No.8 Cipocok Jaya Serang Banten
0254-280080
email : wakalamuliamadani@yahoo.co.id
http://wakalamuliamadani.blogspot.com/
Minggu, 05 Desember 2010
Ekonomi Titanic: Redenominasi Jalan Terus?
Sufyan al Jawi - Numismatik Indonesia
Uni Eropa gagal talangi Irlandia, zona Euro oleng. Kedua Korea saling baku tembak. Pasar global guncang! Sementara itu zona dinar kian semarak.
Ekonomi dunia ibarat kapal Titanic, meskipun lambung kapal sudah pecah dan air laut sudah masuk memenuhi ruang-ruang di lambung kapal, orang-orang tidak menyadarinya, bahkan konyolnya, dalam keadaan kapal Titanic yang kian kritis, orang-orang makin asyik aja berdansa, menikmati alunan musik yang membuai khayalan. Mereka pun tak tahu apa yang sedang terjadi!
Hal ini mirip dengan apa yang sedang terjadi didunia saat ini, khususnya di Indonesia. Pekan lalu - 24 November 2010 - diadakan Seminar Akhir Tahun 2010 di kantor pusat Bank Indonesia. Tadinya penulis ingin ikut menghadiri seminar tersebut, namun sudah bisa saya duga sebelumnya, apa-apa saja yang bakal dibahas di sana. Tentu tidak jauh dengan rencana Redominasi Rupiah yang mulai disosialisasikan di awal Januari 2011 besok.
Inilah ekonomi Titanic ala Indonesia. Untuk mengelabui apa yang sebenarnya sedang terjadi atas krisis global, para bankir mulai mengalihkan perhatian manusia dengan Redominasi Rupiah. Juga pada kian perkasanya rupiah dengan masuknya Hot Money, sehingga devisa kita menggelembung sampai 100 milyar dolar! Padahal ini terjadi bukan karena naiknya volume ekspor negeri kita. Tapi semata-mata hanya karena masuknya uang panas sebagai pelarian modal, milik korporasi-korporasi Eropa, Amerika dan lainnya. Nah, bila dana tersebut sudah layak tarik, biasanya dalam hal aksi ambil untung, tentu Hot Money bisa dengan mudah keluar dari Indonesia. Dan sudah bisa ditebak, krisis moneter jilid II bakal terjadi.
Meski demikian, warga Indonesia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Umumnya kita begitu asyik dengan pekerjaan dan bisnis kita masing-masing, terkadang tidak mau peduli � bahwa uang kertas rupiah sudah pada fase yang sangat kritis. Antara lain karena pengaruh yang bakal dialami oleh mata uang dunia lainnya, seperti Dollar AS, Euro, Yen, Yuan dan Poundsterling dalam waktu dekat ini, yaitu Hiperinflasi akibat dari Perang Mata Uang dan Permainan Pasar Valas!
Lalu orang-orang akan tersadar dan panik, begitu mereka mengetahui bahwa ekonomi ala Titanic sudah pecah dan kapal mulai tenggelam terbelah dua! Orang-orang berlarian dari sistem uang kertas dan bank, berebut membeli dinar dirham dengan segala yang masih dianggap ada harganya. Namun dari 200 juta orang yang panik tersebut, ada ribuan orang yang begitu tenangnya menaiki sekoci-sekoci yang mampu menyelamatkan kondisi ekonomi mereka, yaitu dinar dirham. Mereka inilah orang-orang yang dikeluarkan Allah SWT dari dampak riba yang menyebabkan Bencana Runtuhnya Ekonomi Global. Itulah sekoci Muamalah ala Amal Madinah abad I Hijriah yang kini semakin hidup dan semarak lagi. Selamat Tenggelam Ekonomi ala Titanic, dengan lambung-lambung yang bocor: Dollar, Euro, Yen, Yuan dan Poundsterling. Selamat datang di Zona Dinar Dirham, Zona Muamalah yang diselamatkan Allah SWT, yang telah diawali di Kampung Nelayan CIlncing [SF]
Uni Eropa gagal talangi Irlandia, zona Euro oleng. Kedua Korea saling baku tembak. Pasar global guncang! Sementara itu zona dinar kian semarak.
Ekonomi dunia ibarat kapal Titanic, meskipun lambung kapal sudah pecah dan air laut sudah masuk memenuhi ruang-ruang di lambung kapal, orang-orang tidak menyadarinya, bahkan konyolnya, dalam keadaan kapal Titanic yang kian kritis, orang-orang makin asyik aja berdansa, menikmati alunan musik yang membuai khayalan. Mereka pun tak tahu apa yang sedang terjadi!
Hal ini mirip dengan apa yang sedang terjadi didunia saat ini, khususnya di Indonesia. Pekan lalu - 24 November 2010 - diadakan Seminar Akhir Tahun 2010 di kantor pusat Bank Indonesia. Tadinya penulis ingin ikut menghadiri seminar tersebut, namun sudah bisa saya duga sebelumnya, apa-apa saja yang bakal dibahas di sana. Tentu tidak jauh dengan rencana Redominasi Rupiah yang mulai disosialisasikan di awal Januari 2011 besok.
Inilah ekonomi Titanic ala Indonesia. Untuk mengelabui apa yang sebenarnya sedang terjadi atas krisis global, para bankir mulai mengalihkan perhatian manusia dengan Redominasi Rupiah. Juga pada kian perkasanya rupiah dengan masuknya Hot Money, sehingga devisa kita menggelembung sampai 100 milyar dolar! Padahal ini terjadi bukan karena naiknya volume ekspor negeri kita. Tapi semata-mata hanya karena masuknya uang panas sebagai pelarian modal, milik korporasi-korporasi Eropa, Amerika dan lainnya. Nah, bila dana tersebut sudah layak tarik, biasanya dalam hal aksi ambil untung, tentu Hot Money bisa dengan mudah keluar dari Indonesia. Dan sudah bisa ditebak, krisis moneter jilid II bakal terjadi.
Meski demikian, warga Indonesia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Umumnya kita begitu asyik dengan pekerjaan dan bisnis kita masing-masing, terkadang tidak mau peduli � bahwa uang kertas rupiah sudah pada fase yang sangat kritis. Antara lain karena pengaruh yang bakal dialami oleh mata uang dunia lainnya, seperti Dollar AS, Euro, Yen, Yuan dan Poundsterling dalam waktu dekat ini, yaitu Hiperinflasi akibat dari Perang Mata Uang dan Permainan Pasar Valas!
Lalu orang-orang akan tersadar dan panik, begitu mereka mengetahui bahwa ekonomi ala Titanic sudah pecah dan kapal mulai tenggelam terbelah dua! Orang-orang berlarian dari sistem uang kertas dan bank, berebut membeli dinar dirham dengan segala yang masih dianggap ada harganya. Namun dari 200 juta orang yang panik tersebut, ada ribuan orang yang begitu tenangnya menaiki sekoci-sekoci yang mampu menyelamatkan kondisi ekonomi mereka, yaitu dinar dirham. Mereka inilah orang-orang yang dikeluarkan Allah SWT dari dampak riba yang menyebabkan Bencana Runtuhnya Ekonomi Global. Itulah sekoci Muamalah ala Amal Madinah abad I Hijriah yang kini semakin hidup dan semarak lagi. Selamat Tenggelam Ekonomi ala Titanic, dengan lambung-lambung yang bocor: Dollar, Euro, Yen, Yuan dan Poundsterling. Selamat datang di Zona Dinar Dirham, Zona Muamalah yang diselamatkan Allah SWT, yang telah diawali di Kampung Nelayan CIlncing [SF]
Langganan:
Postingan (Atom)