Malam yang dingin tidak menyurutkan langkah pengurus Wakala Mulia Madani untuk bergerak mensosialisasikan penggunaan dinar dirham di tengah masyarakat. Bukan persoalan mudah untuk dapat silaturrahim dengan ustadz Hidayat Rahman, mengingat kegiatan beliau yang begitu padat. Rencana bertemu kepada beliau pernah beberapa kali dirancang namun baru terlaksana malam itu, pukul 21.30 tanggal 17 Maret 2011.
Rumah beliau terletak di ujung jalan di komplek perumahan Giri Elok IV di Kota Badak Pandeglang yg berjarak kira-kira 20 km dari Kota Serang. Hawa sejuk dan hujan ringan mengiringi kedatangan pengurus WMM di rumah beliau yang dikelilingi pepohonan yang rindang.
Setelah perkenalan seperlunya, pengurus WMM menyampaikan tentang beberapa sisi penggunaan kembali mata uang emas dan perak yakni dinar dirham untuk muamalat di Banten yang dulunya pernah menjadi salah satu tempat beredarnya mata uang perak terbesar di Indonesia. Pemahaman beliau yang luas, mantan anggota DPRD Pandeglang ini mampu memberikan spirit dan pencerahan bagi pengurus WMM yang hadir. “Penggunaan dinar dirham adalah berkaitan dengan keyakinan antara yang haq dan batil, perjuangan bisa jadi dimulai saat ini, Insya Allah yang bisa menikmati secara luas adalah generasi mendatang”. Beliau juga punya niat yang kuat untuk mendirikan wakala di Pandeglang, minimal wakala dirham dulu, untuk mengarah kearah itu berbagai gagasan disampaikan untuk mensosialisasikan muamalat Islam ini kembali hadir di tengah masyarakat, seperti kajian tentang dinar dirham dengan menghadirkan beberapa pihak sekaligus di Pandeglang.
Pembicaraan yang disertai dengan ‘joke-joke’ yang ringan semakin mengasyikkan, namun tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 23.30, pengusus WMM pun berpamitan, sambil memberikan kenang-kenangan buku Tidak Syar’inya Bank Syariah (TSBS) karya Zaim Saidi dan rekaman bedah buku TSBS hasil kerja sama WMM, Radar Banten, dan Baraya TV Banten awal bulan ini. Kami kembali ke Serang dengan semangat yg bertambah, dan niat untuk merealisasikan rencana diatas ke depan di Pandeglang. Masih banyak agenda yang harus dikerjakan di hari esok, kita kerjakan apa yang kita tahu dan apa yang kita mampu, selebihnya Allah yang akan menyempurnakan, Insya Allah.